Kamis, 05 September 2013

Review Dear Umbrella


Penulis: Alfian Daniear
Penerbit: teen@noura
Genre: Novel Remaja, Romance
Tebal: 310 Halaman
Terbitan : Pertama, Juni 2013
Harga: Rp 49.000 

Sinopsis :
Dear Umbrella,
Aku menulis surat ini, di bawah hujan yang memayungi bumi
Seperti kamu yang memayungiku, menjaga dari dingin yang beku

Entah berapa surat harus kutulis untuknya, agar aku tak perlu lagi bertanya Apakah dia memang untukku, atau dia hanya keinginan yang ragu?

Dear Umbrella,
ada satu ucapannya yang selalu kunanti:
“Seandainya kehidupan adalah hujan, maukah kamu membagi satu tempat di bawah payungmu agar kita melalui hujan bersama?”

Kamu tahu diriku tahu apa jawaban pertanyaan ini.
*
Buku yang berawal dari kisah sang Raline, yang bertahan mencintai seseorang yang telah memberinya sebuah payung. Sekalipun orang tersebut meninggalkannya tanpa pamit dan hilang entah kemana, tanpa kabar. Sebut saja ia Zidan. Zidan adalah teman sejak Raline kecil.
Kepergian Zidan membekaskan rindu dihati Raline. Disaat itu sang payunglah yang menemani hari-hari Raline. Dan saat kebersamaan Raline dan payung itu, lahirlah surat-surat ala Raline untuk orang yang dirindukanya itu.

Lalu bagaimana dilemanya Raline ketika satu waktu ia bertemu dengan sosok –Elbert- yang usil tapi selalu ada untuknya. Ternyata membuat Raline berpaling dari Zidan. Dan masihkah ada Zidan dihatinya?
*

Kisah tentang Raline yang berubah sikap dan merasakan dilema. Membuat yang membaca ikut dilema. Apalagi detik-detik saat Raline menentukan siapa yang akan mengisi hatinya lagi. Belum lagi kata-kata sederhana yang menyentuh juga ikut mempercantik isi novel ini.
Aku suka banget karakter Raline yang ceria, namun seperti halnya manusia biasa. Sikapnya dapat berubah menjadi menyebalkan, namun itu membuatnya kembali bangkit merubah sikapnya itu.
Untuk pribadi aku sendiri, uraian latar tempatnya telah membuatku bersiap-siap mengumpulkan uang. Kenapa? Karena latar tempat dibuat detail dan kita sebagai pembaca akan serasa dibawa ketempat itu dan dapat merasakan suasananya. Jadi ingin pergi kesitu, hihihi.
Untuk kurangnya.... Paling kurang di cerita Elbert yang terlalu sedikit dan lagi-lagi ninggalin Raline tanpa kabar lagi. Lalu alasan Zidan yang tidak ada kabar masih kurang memicu emosi.

But for all
            Semuanya berhasil membuatku penasaran dengan cerita dilembar setelahnya. Apalagi kisah diakhir yang membuatku berdecak “gak nyangka”. Karena apa? Karena telah menipuku,hihihi. Ternyata tebakanku salah terhadap isi berikutnya, ya belum sampai seperti yang kupikirkan.



            Buku yang sudah mencapai 7000 eksemplar ini bakal jadi koleksi wajib buat penggemar novel remaja romance. Karena cover yang menarik dan isi yang ngena hati banget –padahal yang bikin cowok loh.-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

sudah baca? jangan lupa tinggalkan komentar ya kawan :D